Senin, 20 Januari 2014

Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain

Halo sobat Naufalez Blog kali ini saya akan membagikan sebuah kisah yang mudah - mudahan bisa menginspirasi dan memotivasi diri penulis serta pembaca.


Pada suatu hari, seorang anak masuk kedalam sebuah cafe yang sangat terkenal dan mahal. Dia masuka hanya seorang diri dengan memakai pakaian yang biasa saja, tidak seperti anak - anak lain yang mengenakan pakaian yang bagus. Anak itupun duduk di salah satu kursi lalu ia mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan

Datanglah seorang pelayan perempuan yang menghampiri anak itu lalu pelayan itu memberikan buku menu makanan. Pelayan tersebut agak heran melihat anak kecil itu berani masuk ke dalam cafe yang mahal sendirian, padahal dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin bahwa anak keil itu mampu membayar makanan yang ada.

Lalu anak kecil itu bertanya kepada pelayan
"Berapa harga es kri yang ada saus starwberry dan cokelat ini ?", tanya sang anak sambil menunjuk ke arah buku menu, kepada pelayan

"Lima puluh ribu", jawab pelayan itu

Anak kecil itu memasukan tangan kedalam saku celananya lalu mengambil beberapa uang receh dan menghitungnya. Dia kembali bertanya kepada pelayan,

"Kalau Es krim tanpa saus starwberry dan cokelat berapa ?"

Si pelayan mengerutkan keningnya sambil menjawab, "Dua Puluh Ribu"

Sekali lagi anak kecil itu mengambil uang receh dari sakunya lalu menghitung, "Kalau pesan separuh eskrim tanpa saus stawberry dan cokelat berapa ?"

Sang pelayan mulai kesal dengan kelakuan anak kecil itu, dengan wajah agak kesal sang pelayan menjawab dengan ketus, "Sepuluh ribu!"

Sang anakpun tersenyum sambil berkata "Oke mba aku pesan ini aja ya, terima kasih"

Pelayan itu mencatat pesanan lalu menyerahkan pada bagian dapur lalu kembali dengan membawa es krim pesanan anak kecil tadi. Sang anak terlihat tampak gembira saat menikmati es krim yang hanya separuh. Dia melahap eskrim sampai habis. Kemudian sang pelayan kembali datang dan memberikan nota pembayaran.

Anak itu berkata "Semuanya sepuluh ribukan ?", sambil meletakan setumpuk uang receh di meja. Wajah sang pelayan tampak masam karena harus menghitung ulang receh-receh itu. Lalu sang anak mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu dari kantong belakang celananya sambil berkata kepada pelayan, "dan ini uang tip untuk anda", sambil menyerahkan uang tersebut kepada pelayan

Ada kalanya kita tidak melihat apa yang melekat pada tubuh seseorang saja sebagai penilaian. Bukan hal yang bagus untuk meremehkan seseorang karena melihat penilaian dari luar, Anda tidak akan pernah tahu pada beberapa waktu yang akan datang, seseorang yang Anda remehkan bisa jadi merupakan pengantar rejeki yang tak terduga.